Difa Nisrina, Srikandi Bela Diri dari Teknik Elektro

April 12, 2021, oleh: superadmin

Difa Nisrina, paling kanan (Mahasiswi TE Angkatan 2019).

Tak hanya berkecimpung di dunia kuliah dan praktikum, mahasiswa memang diharuskan mampu mengasah skill diluar akademik, baik melalui organisasi mahasiswa maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ada banyak jenis UKM yang difasilitasi oleh kampus, tak terkecuali bela diri. Salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Difa Nisrina muncul sebagai salah satu sosok “Srikandi” bela diri dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Difa, begitu biasanya ia dipanggil merupakan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2019. Ia lahir di Jakarta, 20 tahun lalu. Difa memilih mengembangkan skill bela diri dikarenakan ia menyukai olahraga yang bersifat menggerakan tubuh dan melatih ingatan. Baginya, Perguruan Seni Bela diri Tapak Suci tidak hanya melatih jasmaninya, namun juga mental dan rohani di asah.

Pada (19/3) hingga (28/3) kemarin, Difa bersama dengan dua orang lainnya mengikuti ajang Kejuaraan Pencak Silat bertajuk “Live Virtual Competition 2021” yang diadakan oleh Nove Organizer. Meskipun dilakukan secara online melalui live streaming, namun Difa mengaku rasa tegangnya hampir sama dengan ketika ia mengikuti lomba offline.

“Jadi setiap peserta di daerahnya masing-masing memperagakan gerakannya di depan kamera dengan menggunakan ZOOM Meeting dan dipandu langsung dari ketua pertandingan yang ada di Jakarta. Menurut saya, pertandingan live streaming ini dapat mengurangi kecurangan yang ada, namun efeknya koneksi internet harus stabil sehingga video tidak patah dan mempengaruhi nilai,” ungkap Difa.

Dalam kesempatan lomba kali ini, Difa beserta tim mendapatkan Juara 1 untuk kategori Beregu Putri Perguruan Tinggi (Dewasa) IPSI. Ia mengaku senang bisa membawa pulang gelar juara 1 tingkat nasional. Namun ia menyesalkan kontingen yang dikirimkan UMY tidak bisa memenuhi kategori yang ada. Meski demikian, ia tetap bersyukur untuk yang ketiga kalinya bisa mengharumkan nama UMY di perlombaan bela diri kategori beregu.

“Saya menyarankan teman-teman untuk belajar bela diri walaupun hanya sedikit untuk sekadar menjaga diri dari kejadian yang tidak diinginkan. Belajar tidak harus di Perguruan Seni Bela Diri, namun juga bisa lewat YouTube atau aplikasi lainnya. Khususnya bagi mahasiswa baru yang telah mempunyai basic bela diri, mari sama-sama dikembangkan, belajar kepada senior-senior dan rajin latihan. Bela diri itu seru, menyehatkan, menambah pengalaman, relasi, dan pengetahuan baru,” tutur Difa. (Sraii)