3 Mahasiswa Teknik Elektro UMY Raih Juara 1 PKM Tingkat PTMA

October 7, 2021, oleh: superadmin

Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) berhasil meraih gelar juara pertama dalam Lomba Monev PKM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia pada (28/8) sampai dengan (29/8).

Ketiganya adalah Adhika Priantama Susanto, Hazilky Muna Putra, dan Rifdha Turrizka. Bersama dengan dua orang mahasiswa lainnya yakni Ulfiana Azizah dan Rini Wijayanti, kelompok ini mengusung tema  “Smart Food Waste Recyle Berbasis IoT dan Panel Surya”. Ini merupakan suatu inovasi yang digagas untuk mengubah limbah makanan menjadi pupuk cair dan kompos.

Selama kurang lebih tiga bulan, kelompok ini mempersiapkan berbagai hal meliputi pembuatan prototipe, uji coba sistem, menyusun laporan, hingga mempersiapkan presentasi. Prototipe dibuat dan di uji coba sistem serta alatnya di Laboratorium Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dari uji coba tersebut diperoleh hasil bahwa alat ini sudah memenuhi persyaratan.

“Jadi yang melatarbelakangi kami mengusung inovasi ini karena banyaknya limbah rumah tangga yang tidak bisa di olah lagi. Hal tersebut tenty saja mencemari lingkungan dan membuat polisi udara juga. Selain itu di PKM kali ini kan juga di highlight untuk inovasi keberlajutan. Nah alat yang kita buat ini juga sudah memenuhi sisi SDGs, ramah lingkungan,” ungkap Ulfiana Azizah.

Tak hanya bermaksud mengurangi limbah lingkungan, kelompok ini juga ingin memanfaatkan teknologi dan energi terbarukan untuk membuat alat yang lebih ramah dan bermanfaat bagi semua kalangan. Alat Smart Food Waste Recyle ini menggunakan panel surya sebagai energi penggeraknya. Uniknya, alat ini bisa tetap di kontrol dalam jarak 2 kilometer.

“Target utama kita ya masyarakat, para pemilik restoran gitu. Alat kita ini bisa menggiling halus mulai dari limbah kasar sampai alot sekalipun. Mulai dari sisa makanan, nasi basi, tulang, buah, sayur. Untuk campurannya sendisi menggunakan EM4 dan gula merah. Kedua bahan ini memang sudah ada studinya,” tutur Adhika Priantama Susanto selaku ketua kelompok.

Menyabet juara pertama tentu terdapat keunikan dan keunggulan dari prototipe yang diajukan. Smart Food Waste Recyle besutan Adhika dan keempat temannya mampu menampung 7 kilogram limbah dan menjadikan 3,5 liter pupuk kompos. Sistem yang digunakan pun relatif ramah lingkungan dan bersifat otomatis. Saat ini kebanyakan pengolah limbah hanya mampu mengampung 4 kilogram limbah dan hanya memiliki pisau biasa.

Di bawah bimbingan Dr. (cand.) Muhamad Yusvin Mustar, ST, M.Eng, kelompok ini akan mengajukan hak paten atas alat ini. Adhika berharap mampu menemukan sponsor yang bisa mengembangkan dan memproduksi alat ini untuk dapat dimanfaatkan lebih baik lagi.