Martha Relitha: Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Sangat Besar

April 5, 2021, oleh: superadmin

Martha Relitha: Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Sangat Besar

Martha Relitha Sibarani, S.Si., M.Si. atau yang akrab dipanggil Ibu Litha menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Webinar Electrical Shockwave 2021 pada Sabtu (3/4) siang. Litha merupakan Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Aneka Energi Baru Terbarukan Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan. Dalam kesempatan ini, beliau banyak menyampaikan tentang potensi energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Indonesia sejak tahun 2008 sudah tidak lagi mengekspor minyak, justru mengimpor. Selain itu penggunaan energi fosil yang terus menerus akan membuat negeri ini mengalami kelangkaan energi. Maka sudah saatnya Indonesia beralih ke energi terbarukan. Apalagi berdasarkan data yang kami himpun potensi Energi Baru Terbarukan atau EBT di Indonesia sangat melimpah,” tutur Ibu Litha di awal sesi webinar kali ini.

Tak hanya menjelaskan mengenai potensi-potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada di Indonesia, beliau juga memberikan pemahaman bagaimana melakukan pengembangan EBT di Indonesia. Ibu Litha, sebagai salah satu perwakilan pemerintah dalam webinar kali ini banyak menjelaskan kebijakan-kebijakan apa yang telah dan akan ditempuh oleh pemerintah pusat guna mengembangkan energi-energi terbarukan yang ada.

Meski Ibu Litha tidak mempunyai backgrund pendidikan Teknik Elektro, namun beliau telah mengikuti dan berkontribusi dalam berbagai riset yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan potensi energi terbarukan di Indonesia. Melalui kesempatan webinar ini, Ibu Litha juga menyampaikan keuntungan-keuntungan apa yang akan diperoleh jika Indonesia mampu memanfaatkan energi terbarukan, khususnya energi surya.

Dalam kesempatan Webinar Electrical Shockwave 2021 ini, Martha Relitha Sibarani, S.Si., M.Si banyak menekankan kepada kurang lebih 120 peserta yang didominasi oleh generasi muda khususnya mahasiswa untuk ikut serta berperan dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan. Menurutnya, mahasiswa adalah jembatan bagi pemerintah dan masyarakat ketika ingin membangun sebuah gebrakan atau inovasi baru di dunia pemanfaatan energi.

“Mahasiswa dan universitas menjadi penting, khususnya ketika ingin memanfaatkan potensi-potensi energi terbarukan ini. Mahasiswa mampu menjadi penghubung bagi pemerintah, mahasiswa dapat turut serta menciptakan inovasi tersebut melalui kegiatan pengabdian, KKN, maupun penelitian. Di satu sisi, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan guna pengembangan energi ini. Support masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta tujuan dan kebijakan-kebijakan dari pemerintah,” tutup Ibu Litha. (Sraii)