Dosen Teknik Elektro UMY Membantu Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Batik Kayu

November 20, 2020, oleh: superadmin

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah dikenal sebagai propinsi yang memiliki banyak lokasi destinasi wisata. Propinsi DIY sebagai destinasi wisata memiliki tempat-tempat yang dapat dinikmati keindahannya baik wisata alam, budaya, sejarah, seni dan lainnya. Banyak desa yang memiliki ciri khas dan daya tarik masing-masing yang mendukung Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah destinasi wisata. Desa-desa tersebut yang kemudian dikembangkan menjadi desa wisata. Ada banyak desa wisata yang ada di Yogyakarta, salah satunya adalah Desa Wisata Krebet. Desa wisata ini terletak di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keterampilan masyarakat Dusun Krebet dalam berinovasi dan menghasilkan karya batik dengan media kayu menjadikan desa ini sebagai sentra kerajinan batik kayu. Ciri khas batik dengan media kayu tersebut menarik minat para pembeli baik domestik maupun manca negara. Para wisatawan berminat untuk mengunjungi Desa Wisata Krebet tidak hanya untuk sekedar membeli beraneka jenis batik kayu, juga ingin mengetahui proses pembuatannya, tradisi masyarakatnya, dan untuk menikmati suasana desa yang masih asri.

Keberadaan Desa Wisata Krebet dan aktivitas pariwisata secara tidak langsung telah memberikan perubahan sosio kultural yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat setempat. Perubahan sosio kultural merupakan gejala yang umum terjadi di setiap masyarakat. Desa Wisata Krebet sebagai sentra kerajinan batik dengan media kayu memberikan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat sekitar. Pekerjaan utama masyarakat Krebet dahulu adalah petani palawija dan peternak. Kehidupan mereka serba terbatas. Setelah menjadi desa wisata, sebagian besar mata pencaharian penduduk dusun Krebet berubah menjadi pelaku industri pariwisata dan pengrajin batik dengan media kayu. Dusun Krebet yang dulunya berupa hutan dan kurang diperhatikan keberadaannya, saat ini telah berkembang dan dikenal masyarakat luas sebagai sentra industri batik kayu sekaligus desa wisata. Perubahan dalam masyarakat pada prinsipnya merupakan suatu proses yang terus menerus. Dusun Krebet termasuk yang mengalami perubahan cukup cepat jika dibandingkan desa lain yang memproduksi jenis kerajinan yang sama.

Kondisi inilah yang menjadikan inspirasi bagi dosen prodi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diketuai oleh Dr. Ir. Ramadoni Syahputra, ST., MT., dengan anggota Kunnu Purwanto, ST., M.Eng., dan Ahdi Kurniawan, ST, untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di industri batik kayu Desa Wisata Krebet ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah memberikan hasil yang bermanfaat khususnya bagi UKM Batik Kayu Sanggar Punokawan dan menjadi pendorong bagi industri batik lainnya baik di kabupaten bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan industri batik kayu nasional. Aplikasi kompor batik listrik terbukti mampu menekan biaya produksi secara signifikan. Keuntungan lainnya adalah ruang produksi yang relatif lebih bersih dari polusi udara yang selama ini dihasilkan dari kompor minyak tanah. Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi dalam rangka memperkuat industri lokal berbasis warisan budaya dalam persaingan pasar nasional dan internasional.