Dosen Indonesia Dituntut Untuk Berani Menulis Artikel Dalam Bahasa Inggris

August 7, 2016, oleh: superadmin

prof-taaufik-2016Menulis artikel dalam bahasa Inggris memang memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri dibandingkan dengan tulisan artikel dalam bahasa Indonesia. Selain bisa dijadikan rujukan oleh banyak orang dari berbagai negara, artikel dalam bahasa Inggris juga akan mendatangkan banyak riview dari seluruh dunia. Dan hal itu pun tentunya sangat berguna bagi keperluan akademik seorang dosen. Karena itulah dosen-dosen di Indonesia sudah seharusnya lebih berani dan lebih banyak lagi membuat artikel dalam bahasa Inggris.
Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Prof. Taufik yang berasal dari Cal Poly State University saat menjadi pembicara dalam Workshop Penulisan Artikel bertajuk “How to Write a High Quality Article “ di Stadium General Fakultas Teknik UMY, pada Kamis (4/8). Ia menyarankan agar agar dosen-dosen di Indonesia mulai berani untuk menulis artikel dalam Bahasa Inggris. Pasalnya hal tersebut bisa mendatangkan review yang banyak dari seluruh dunia. “Tidak perlu takut untuk mencobanya. Yang penting berani mencoba. Anda bisa ikut konferensi-konferensi yang ada di Indonesia dan mulailah menulis paper Bahasa Inggris,” jelasnya. Selain itu, menurut Prof. Taufiq artikel dalam bahasa Inggris juga bisa dipublikasikan dalam jurnal-jurnal internasional. Sehingga dengan begitu tulisan-tulisan yang dihasilkannya bisa menjadi rujukan banyak orang dari berbagai negara.
Namun ia juga mengakui bahwa dalam menulis paper berbahasa Inggris, penulis-penulis Indonesia sebagian besar masih banyak membuat kesalahan dalam penggunaan kata. “Misalnya dalam sebuah judul, mereka masih terlalu detail dan menggunakan kata yang tidak perlu. Oleh karena itu, penting bagi penulis-penulis Indonesia untuk mengasah kemampuan menulis berbahasa Inggris,” imbau beliau.
Dalam workshop penulisan artikel yang diikuti oleh 47 Dosen Fakultas Teknik dan Pertanian UMY ini, Prof. Taufiq juga memaparkan teknik-teknik dalam menulis sebuah artikel ataupun jurnal. Menurutnya, dalam menulis, penulis harus terus memperbaiki tulisannya agar mencapai kategori baik dalam tulisan. “Anda tidak perlu takut dalam menulis. Yang penting ada kemauan dari penulis maka pasti ada saja yang tertulis,” ungkapnya.
Memang menurutnya bagi orang yang pertama kali menulis, akan mengalami kesusahan untuk memulainya. Namun dengan terus berlatih, maka tulisan yang dihasilkan pun akan semakin bagus. “Memang saat pertama kali menulis, rasanya susah, saya juga mengalami itu. Tulisan saya dikritik habis-habisan oleh Professor saya. Namun begitu dia memberikan masukan-masukan yang positif. Dari situ saya tau kesalahan saya dan memperbaikinya,” ujarnya sembari menceritakan pengalamannya menulis pertama kali.
Selain memberikan pelatihan, Prof Taufik juga menuturkan pengalamannya hidup di Amerika Serikat. Dia sedikit menyoroti perbedaan pendidikan di Indonesia dan Amerika Serikat. “Di Amerika Serikat, Universitas terbagi menjadi dua fokus, ada yang fokus teaching dan ada yang fokus untuk research. Universitas yang fokusnya teaching akan mempersiapkan lulusan yang nantinya akan menjadi pengajar dan pekerja. Sedangkan Research University mempersiapkan lulusan yang nantinya menjadi Ilmuwan dan peneliti,” paparnya.
Kunjungan Prof. Taufik ke UMY merupakan yang pertama kalinya. Ke depannya beliau berharap agar terjalin kerjasama yang lebih intens dengan UMY. “Saya memang telah bekerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia. Hal ini untuk mempererat Cal Poly State University dengan Universitas di Indonesia. Untuk UMY, selain program visiting, semoga kami bisa kerjasama dengan mengadakan riset atau dalam hal publikasi bersama,” harapnya. (bagas)
 
Sumber : 

http://www.umy.ac.id/dosen-indonesia-dituntut-untuk-berani-menulis-artikel-bahasa-inggris.html